Puisi Paling Sedih
aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini.
misalnya, menulis: “malam penuh bintang,
dan bintang bintang itu, biru, menggigil di kejauhan.”
angin malam berkelit di langit sambil bernyanyi.
aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini.
aku pernah mencintainya, dan kadang-kadang dia pernah
mencintaiku juga.
di malam-malam seperti ini, aku rangkul dia dalam pelukan.
aku ciumi dia berkali kali di bawah langit tak berbatas.
dia pernah mencintaiku, kadang-kadang aku pun mencintainya.
bagaimana mungkin aku tak akan mencintai matanya yang besar dan tenang
itu?
aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini.
kerna aku tak memilikinya. kerna aku kehilangan dia.
kerna malam begitu mencekam, begitu mencekam tanpa dirinya.
dan puisiku masuk dalam jiwa seperti embun pada rumputan.
tak apa kalau cintaku tak bisa di sini menahannya.
malam penuh bintang dan tak ada di sini dia.
begitulah.
di kejauhan, seseorang menyanyi.
di kejauhan. jiwaku mati kini tanpa dia.
kerna ingin menghadirkannya di sini, mataku mencarinya.
hatiku mencarinya dan tak ada di sini dia.
malam yang itu itu juga, yang membuat putih pohonan
yang itu itu juga.
kami, yang dulu satu, tak lagi satu kini.
aku tak lagi mencintainya, benar,
tapi betapa cintanya aku dulu padanya.
suaraku menggapai angin hanya untuk menyentuh
telinganya.
milik orang lain. dia akan jadi milik orang lain.
seperti dia dulu milik ciuman ciumanku.
suaranya, tubuhnya yang kecil.
matanya yang memandang jauh.
aku tak lagi mencintainya, benar, tapi mungkin aku mencintainya.
cinta begitu pendek dan memori begitu singkat.
kerna di malam malam seperti ini dulu aku rangkul dia
dalam pelukan,
jiwaku mati kini tanpa dirinya.
mungkin ini luka terakhir yang dibuatnya,
dan ini puisi terakhir yang kutulis untuknya.
-terjemahan Saut Situmorang-
Sumber: http://onlydey.blogspot.com
pitho said,
Juni 27, 2009 pada 6:56 am
waktu terlalu berharga ketika kita sudah menyesal
Diana Indriati said,
Juni 30, 2009 pada 9:55 am
Nasi sudah menjadi bubur…penyesalan selalu datang terlambat..^^
eka said,
Oktober 19, 2009 pada 4:58 am
penyesalan emng selalu menyakitkan kita cinta tlah tumbuh dan berbung22 dia pergi menjauh…………….
dan hanya menyesal yng tertngal
jdi seblum itu terjadi gunakan lah hri mu yang terbaik
oke
Diana Indriati said,
Oktober 19, 2009 pada 7:20 am
iya..terkadang kenyataan tidak seperti yang diimpikan 🙂
ottocaem said,
November 25, 2009 pada 1:05 am
mncinta tapi tak ingin disakiti………???
Siti said,
November 26, 2009 pada 12:24 pm
Kita sbgai manusia jangan pernah menyerah dngan cnta
syukur said,
Desember 3, 2009 pada 11:05 am
puisinya sangat indah..
cus said,
Desember 21, 2009 pada 10:25 am
mncntai 9 perlu memlki , sndnya ia 9 bsa di mlki… biarlah smua b;lalu 9 usah di sesali
ewin said,
Agustus 2, 2010 pada 5:50 am
jatuo tapai…
ewin said,
Agustus 2, 2010 pada 5:54 am
Bila terpaksa…
Aku akan pergi dari cinta mu…
Dan membiarkan
Tangis pecah di hati..
Maka…
Berikan aku setangkai syair hati mu..
Untuk ku belai dalam mimpi..
Untuk ku cumbu bila ku butuhkan..
Jiwa pecintamu….
Bila kau peluk rayu kata mu..
Kau ukir di sepi mu..
Maka…
Tetaplah engkau tersenyum
Dengan sisa cinta..
Agar…
Indah mu selalu membadai
Di akhir tiupan nafasku…
ARrie said,
Oktober 16, 2010 pada 11:34 am
ciNta itu gimana ceh…….
aku tidak pernah bisa merasakan bahagianya cinta,yang ada hanya sakit dan selalu mengalah!!!!!!
fazar said,
Maret 19, 2011 pada 4:06 pm
cinta . .datang,,,cinta pergi
M. Roni said,
Juli 20, 2011 pada 1:28 am
Cinta itu gk da,,?
eqq Sma CInta,,,?
Cinta pertma2 Zz senang…?
setelah itu,, yg ada Sedih,, nangis..?
😦
Patah Hati said,
Agustus 6, 2011 pada 10:56 am
mengapa aku telah mengenal dia, dan telah mencintainya, aku ingin pergi tapi aku mampu, oh oh oh,,,,,,,
Putra maulana cikarang said,
Maret 5, 2012 pada 3:55 am
PENYESALAN TERLALU DATANG TERLAMBAT.
Putra maulana cikarang said,
Maret 5, 2012 pada 3:56 am
PENYESALAN SELALU DATANG TERLAMBAT….?
Adit Maulana said,
Maret 5, 2012 pada 4:04 am
Putus asa